Penyakit - Cacingan





JENIS-JENIS CACING



Jenis-jenis Anjing


  1. Cacing yang menginfeksi usus:
    1. Cacing Gilig (Roundworms)
    2. Cacing ini adalah cacing yang pada umumnya menginfeksi anjing anda. Mereka umumnya berukuran 5-10cm. Berwarna kecoklatan atau putih dan berbentuk seperti “Spaghetti” dengan ujung yang meruncing. Jika anjing Anda terinfeksi dengan cacing gelang, anjing kemungkinan akan mengalami muntah, diare dan akan kelihatan sakit atau tidak sehat. Jika anjing Anda terinfeksi berat, maka anjing Anda dapat mengeluarkan seluruh cacing dalam kotorannya. Cacing ini dapat mengakibatkan usus tersumbat. Kebanyakan anak-anak anjing dilahirkan dengan larva cacing gelang di dalam jaringan tubuh mereka. Cacing-cacing ini berpindah dari induk ke dalam rahim induk, dan kemudian ke janin anjing yang sedang berkembang. Cacing gelang juga dapat berpindah dari ASI indukan ke anak anjing yang sedang menyusui.
    3. Cacing Pita
    4. Segment cacing pita pada umumnya berukuran 0.6cm – 1.2cm. Ketika segmen cacing pita kering mereka akan tampak seperti butiran beras atau biji wijen. Cacing pita hidup di dalam usus kecil anjing dan mencuri nutrisi dari makanan yang di konsumsi anjing. Gejala cacing pita pada anjing adalah, rasa tidak nyaman di perut, cemas, gatal pada daerah anus, muntah dan kehilangan berat badan. Satu-satunya cara anjing dapat terinfeksi oleh cacing pita dikarenakan memakan kutu yang telah terinfeksi cacing tersebut. Ketika anjing Anda memakan kutu, kutu itu dicerna, dan kutu itu mengeluarkan cacing pita yang kecil. Cacing pita itu kemudian menempelkan dirinya di dinding usus anjing yang terinfeksi. Awalnya, cacing itu hanya terdiri dari kepala, tenggorokan dan sebuah segment. Cacing tersebut kemudian menumbuhkan segment baru. Setiap segment memiliki sistem pencernaan dan reproduksi. Cacing tersebut memakan nutrisi yang terdapat dalam makanan anjing Anda yang melewati usus. Akhirnya, cacing tersebut melepaskan segment yang sudah tua. Ketika kering, cacing itu terlihat seperti nasi atau biji wijen. Setiap segment dari cacing tersebut memiliki ribuan telur cacing. Cacing pita dapat tumbuh sepanjang 15 kaki (457 cm) dan cacing pita terpanjang yang pernah ditemukan memiliki panjang sekitar 60 kaki (1.828 cm; sekitar 18 meter lebih).
    5. Cacing Tambang (Hookworms)
    6. Cacing tambang merupakan cacing parasit nematode yang hidup dalam usus kecil anjing. Mereka, seperti cacing tanah, mereka bilateral - yang berarti dapat dipotong menjadi dua dan cacing tersebut akan tetap berbentuk sama di setiap sisi. Jenis cacing tambang menimbulkan gejala seperti kaki yang gatal, ruam pada kaki anjing, membuat anjing mengeluarkan suara (ngik-ngik) dan batuk, diare, kram perut, mual dan juga terdapatnya darah di kotoran atau kotoran yang bewarna hitam. Anak anjing maupun anjing dewasa dapat menderita anemia (kekurangan darah) dan bahkan kematian ketika terinfeksi oleh cacing tambang. Cacing ini menginfeksi anjing Anda melalui kulit dan kemudian dari kulit menuju paru-paru sehingga anjing Anda batuk dan kemudian tertelan. Cacing tambang berbeda dengan parasit usus lainnya, mereka menghisap darah sebagai makanan mereka. Anak anjing sangat rentan terhadap infeksi cacing tambang dan bisa mati karena infeksi cacing tersebut. Cacing tambang sulit terdiagnosa karena mereka tidak kelihatan dalam kotoran anjing. Dalam kasus tertentu mereka hanya bisa didiagnosa melalu uji kotoran yang di lakukan oleh dokter hewan. Separah apakah cacing tambang menginfeksi anjing Anda, tergantung pada kesehatan anjing Anda dan usianya.
    7. Cacing Pipih/ cacing cambuk (whipworms)
    8. Sama seperti cacing tambang, cacing pipih menanamkan kepala mereka dan menghisap darah anjing. Mereka tinggal di sekum, bagian pertama dari usus besar anjing. Cacing ini mendapatkan nama mereka dari bentuk mereka yang pipih seperti cambuk. Reaksi anjing terhadap cacing pipih pada umumnya relative ringan, meskipun terkadang terdapat pengecualian. Infeksi yang berat dapat terjadi dengan adanya diare dan dalam kotoran terdapat darah segar. Anjing muda atau anjing dengan infeksi kronis dapat kehilangan berat badan, dehidrasi dikarenakan diare dan anemia. Anjing yang terinfeksi cacing cambuk pada umumnya mengkonsumsi telur cacing sehingga terinfeksi. Cacing cambuk dapat mengarah menuju infeksi yang parah, yang menyebabkan diare, kehilangan berat badan dan kekurangan darah. Cacing ini kuat, dan dapat bertahan di tanah terbuka selama bertahun-tahun. Jika anjing menunjukan gejala penurunan berat badan yang kronis dan kotorannya seperti ditutupi oleh lendir, kemungkinan anjing terinfeksi cacing pipih dan memerlukan penanganan untuk cacing tersebut. Biasanya sulit untuk membuktikan bahwa anjing terinfeksi oleh cacing pipih karena mereka memproduksi sedikit telur. Meskipun, Anda melihat kotoran anjing beberapa kali, Anda tidak akan melihat adanya cacing pipih tersebut. Ada kemungkinan besar anjing dapat teri-infeksi ulang, pada kasus ini pengulangan obat cacing mungkin diperlukan. Cacing pipih jarang menyebabkan kematian, tapi mereka merupakan gangguan nyata pada anjing.
    9. Cacing Jantung
    10. Cacing jantung sangat berbahaya karena mereka dapat membunuh anjing Anda. Sebagai tambahan informasi, cacing tersebut dapat hidup selama sembilan bulan sejak anjing Anda terinfeksi hingga cacing jantung tersebut menjadi dewasa dan mengancam nyawa anjing Anda. Sayangnya, anjing hanya akan menunjukkan gejala terinfeksi cacing jantung setelah cacing jantung menjadi dewasa dan berada di dalam jantung dan paru-paru anjing. Gejala yang ditimbulkan cacing jantung pada stadium ini adalah bulu yang kusam, kehilangan berat badan, kesulitan bernafas, pingsan dan perut yang membesar. Akhirnya, anjing akan menderita gagal jantung. Satu-satunya cara anjing dapat terinfeksi dengan cacing jantung adalah jika anjing digigit oleh nyamuk malaria yang telah menghisap darah anjing yang telah terinfeksi cacing jantung. Ketika nyamuk malaria menghisap darah dari anjing yang terinfeksi, nyamuk juga menghisap makhluk hidup mikroskopik yang disebut microfilaria. Ketika nyamuk menghisap darah anjing Anda, microfilaria ini tertanam didalam kulit. 60 hingga 90 hari kemudian, microfilaria ini akan masuk kedalam arteri anjing, dan diangkut ke hati anjing. Mikrofilaria ini akan berkembang menjadi cacing jantung, dan jika tidak dirawat, makan akan menyumbat jantung dan paru-paru sehingga menyebabkan kematian. Satu-satunya cara agar cacing jantung dapat terdeteksi adalah dengan uji darah yang dilakukan oleh dokter hewan. Jika Anda tinggal di dalam lingkungan hangat, basah seperti di pegunungan atau hutan, atau area dimana terdapat banyak nyamuk malaria, Anda harus meminta dokter hewan untuk melakukan pemeriksaan darah sebagai rutinitas atau pemeriksaan rutin. Dengan cara ini, jika anjing terinfeksi dengan cacing jantung, dokter hewan dapat memberikan pengobatan sebelum terlambat. Anjing yang terinfeksi oleh cacing jantung dewasa masih dapat diselamatkan melalui beberapa seri injeksi yang di berikan oleh dokter hewan sebanyak dua kali untuk dua hari.
  2. Cacing yang tidak menginfeksi usus:
  3. Ringworms bukan merupakan parasit usus (tidak menginfeksi usus), tetapi infeksi jamur yang menyerang pada kulit dan mempengaruhi penampilan anjing termasuk juga kesehatannya. Satu tanda yang jelas dari ringworm adalah hilangnya bulu pada area tertentu pada anjing Anda, area ini juga akan terdapat pustule dan bersisik. Anjing akan menggaruk karena rasa gatal yang diakibatkan oleh ringworm. Apabila tidak diobati, rontokan bulu akan membesar seiring waktu. Kepala, kaki dan ekor anjing merupakan tempat utama tumbuhnya kurap atau ringworm. Jika anjing Anda terinfeksi oleh ringworm, pada umumnya terinfeksi dari area sekitar kandang, atau dari tempat yang telah terinfeksi ringworm. Jika Anda merasa anjing Anda terjangkit ringworm, bawalah ke dokter hewan, karena dia dapat mendiagnosa penyakit dan menyarankan Anda untuk memberi obat anti jamur atau pengobatan topical untuk menghilangkan gangguan ini.





PENCEGAHAN


  • Pastikan anjing Anda terbebas dari kutu, karena hanya dari kutu anjing dapat terinfeksi oleh cacing pita.
  • Usahakanlah untuk tidak memaparkan anjing Anda kepada hewan liar lain, karena mereka pada umumnya terinfeksi oleh kutu dan parasit lainnya. Sebuah ide yang bagus untuk melindungi anjing Anda dari anjing pekarangan yang tidak di jaga dengan baik, karena dapat menjadi sumber parasit.
  • Jagalah anjing Anda untuk tidak memakan bangkai hewan, seperti burung, tikus, dan juga kelinci. Pada bangkai terdapat anak cacing hingga cacing dewasa setelah anjing memakannya.
  • Jangan biarkan anjing memakan kotoran, baik kotoran sendiri maupun kotoran dari anjing dan hewan lain.
  • Periksalah anus anjing dan kotoran mereka secara berkala dan lihatlah apakah ada tanda-tanda cacing pita.
  • Terakhir, mintalah dokter hewan untuk mengecek sampel kotoran anjing ketika melakukan pemeriksaan rutin.





PEMBERIAN OBAT CACING


Dosis pemberian obat cacing sangat tergantung dari berat badan bukan dari umur. Cara pemberiannya pun berbeda untuk setiap merek obat cacing.

Di toko-toko penyedia kebutuhan hewan peliharaan seperti pet shop banyak sekali ditemukan obat cacing yang diformulasikan khusus untuk anjing, salah satunya adalah Drontal Plus yang diproduksi oleh Bayer, perusahaan obat-obatan terkemuka didunia.

1 tablet Drontal Plus untuk setiap 10 kg berat badan. Contohnya anjing Miniature Dachsund yang memiliki berat badan rata-rata 5-8 kg maka cukup diberikan 1 tablet saja. Jika berat badan anjing antara 1-5 kg maka cukup diberikan 1/2 tablet saja.Jadi, sebaiknya pemberian dosis obat cacing merek Drontal Plus adalah 1/2 tablet/5 kg berat badan. Jika anjing memiliki berat badan 25 kg maka cukup diberikan 2,5 tablet.

Bagaimana jika anjing yang memiliki berat badan diatas 40 kg seperti anjing trah Saint Bernard yang berat badannya yang bisa mencapai 90 kg? Maksimum pemberian obat cacing ini adalah 4 tablet sehingga untuk anjing yang memiliki berat badan diatas 40 kg tetap menggunakan 4 tablet obat cacing merek Drontal Plus.

Drontal Plus ini dapat diberikan pada anjing sejak usia 3 minggu. Berikan setiap minggu sampai anakan anjing berusia 3 bulan dan selanjutnya dapat diberikan 3 bulan sekali. Pemberian obat cacing Drontal Plus dapat langsung diberikan pada anjing karena berbentuk tablet kunyah dengan perasa atau dapat dicampurkan pada makanan. Pemberian obat cacing Drontal Plus ini dianjurkan pada saat perut kosong dan jika diberikan dengan cara dicampur dengan makanan maka jumlah makanan sebaiknya hanya 1/4 porsi makan biasanya agar obat dapat bekerja dengan baik.

Pemberian obat cacing merek Drontal Plus ini tidak dianjurkan untuk diberikan pada anjing dengan berat badan dibawah 1 kg dan anjing yang sedang hamil kecuali dengan petunjuk dari dokter hewan.

Untuk dosis dan cara pemberian obat cacing khusus anjing merek lainnya, dapat dibaca pada kemasan atau meminta keterangan cara pakai dari penjualnya karena setiap merek memiliki perbedaan formula dan jenis obatnya.

Pemberian Obat Cacing Manusia Untuk Anjing

Paling sering digunakan adalah obat cacing untuk manusia merek Combantrin buatan Pfizer. Combantrin memiliki 2 jenis bentuk yaitu dalam bentuk sirup dan tablet. Dosis pemberiannya adalah 125 mg untuk setiap 10 kg berat badan.

Combantrin mengandung Pyrantel Pamoat, untuk bentuk tablet jumlah kandungan Pyrantel Pamoat tergantung dari angka yang tertera setelah namanya. Contohnya Combantrin 125 mg berarti mengandung 125 mg Pyrantel Pamoat, tersedia dipasaran Combantrin 125mg, 250mg, dan 500mg. Sedangkan untuk bentuk sirup hanya terdapat 2 jenis saja yaitu 125 mg dengan rasa jeruk dan 250 mg dengan rasa vanila.

Anak anjing dapat diberikan Combantrin sejak usia 3 minggu dengan dosis 1 ml Combantrin rasa jeruk untuk setiap 1 kg berat badan. Jika menggunakan Combantrin rasa vanila maka dosis yang dianjurkan adalah 1/2 ml setiap 1 kg berat badan. Berikan setiap minggu sampai berumur 3 bulan dan selanjutnya dapat diberikan setiap 3 bulan sekali. Untuk anak anjing diatas usia 3 bulan dapat diberikan Combantrin tablet dengan dosis yang dianjurkan dan maksimal pemberian adalah 500 mg saja.

Catatan:

  • Pada beberapa anjing menderita diare setelah diberikan obat cacing.
  • Indukan anjing yang sedang menyusui dapat diberikan obat cacing setelah 2 minggu melahirkan.
  • Pemberian obat cacing sebaiknya dilakukan pada malam hari karena aktifitas anjing lebih berkurang dibanding pada siang hari.


Revolution®, Pembasmi Parasit Dengan Cara Tetes

Selain pemberian obat cacing secara oral seperti diatas, Pfizer Indonesia menyediakan produk Revolution ® untuk pengobatan cacing dengan cara meneteskan cairan obat pada kulit anjing. Produk dengan merek Revolution® ini efektif membasmi berbagai macam parasit eksternal seperti kutu atau caplak dan parasit internal seperti cacing kait, cacing gilig, cacing jantung.

Enam macam kemasan dirancang berdasarkan berat badan anjing atau kucing (mauve, blue, purple, brown, red dan teal). Aman untuk hewan hamil dan dapat segera dimandikan setelah 2 (dua) jam pemakaian.

Produk Revolution® bisa anda dapatkan di klinik/dokter hewan atau pet shop langganan anda.





CARA PEMBERIAN OBAT CACING


Sangat mudah memberikan obat jika anjing memiliki nafsu makan yang sangt tinggi. Anda tinggal menaruh obat tersebut ditempat makan bersama makanannya atau bahkan seperti sedang memberikan snack (makanan ringan) saja anjing dengan mudah menelan obat tanpa mengunyah.

Anjing yang memiliki nafsu makan yang rendah sering menolak obat yang kita berikan walaupun obat tersebut diberi perasa agar anjing menyukainya. Disini akan dibahas tips dan trik bgaimana memberikan obat dengan mudah: dicampur dengan makanan, pemberian obat berbentuk pil dengan paksa, dan pemberian obat berbentuk sirup atau cair dengan cara paksa dengan jenis obat berbentuk pil.


  1. Mencampur Obat Dalam Makanan
  2. Mencampur obat dalam makanan
    Jika anjing memiliki nafsu makan yang tinggi anda tinggal menghancurkan pil obat atau mengaduk sirup obat pada makanannya. Untuk anjing yang nafsu makannya rendah, anda dapat menyisipkan pil obat pada daging mentah atau matang, pecahkan pil obat menjadi beberap bagian jika ukuran pil obat terlampau besar atau untuk memudahkan pemberian. Untuk pemberian obat berbentu sirup/cair sebaiknya dicampur dengan makanan yang memiliki aroma yang tajam seperti dog food kalengan atau anda dapat membuat sendiri dengan campuran daging burger, ham ataupun sosis agar bau obat tidak tercium. Jika rasa obat pahit, anda bisa memberikan tambahan sedikit gula atau madu.
    1. Taruh pil ditempat makan anjing. Kondisi tempat makan harus dalam keadaan kering.
    2. Dengan menggunakan sendok makan, hancurkan pil sampai berupa serbuk halus.
    3. Campur serbuk obat dengan air agar larut.
    4. Aduk dengan makanan sampai rata.
  3. Pemberian Obat Pil Secara Paksa
  4. pemberian obat pil secara paksa
    Jika cara diatas merepotkan atau tidak berhasil sebaiknya obat berbentuk pil diberikan secara paksa seperti foto dibawah ini:
    1. Pegang mulut anjing dengan kedua tangan,tangan kiri memegang bagian atas sedangkan tangan kanan memegang bagian bawah sambil memegang obat yang akan diberikan. Sisipkan jari diantara rahang anjing agar memudahkan membuka mulut anjing.
    2. Tekan bagian tengah rahang atas sambil menarik keatas.
    3. Masukan jari jempol anda kedalam mulut dan posisikan didalam rahang sambil menahn agar mulut dalam keadaan terbuka.
    4. Anda juga bisa menaruh jari jempol diantara gigi taring dan gigi geraham untuk menahan mulut anjing agar tetap terbuka.
    5. Masukan pil kebagian paling dalam mulut anjing dekat kerongkongan dengan cara melempar.
    6. Jika cara nomer 5 tidak berhasil, anda dapat menaruh pil didekat kerongkongan dengan cara memasukannya dengan tangan anda. Posisikan pil didekat kerongkongan dan diatas lidah. Setelah obat ditaruh ditempat yang benar segera tutup mulut anjing seperti gambar nomer 1 dan tahan beberapa saat sampai anjing mengeluarkan lidahnya beberapa kali. Jika anjing sudah mengeluarkan lidahnya berarti obat sudah tertelan. Segera berikan minum atau makanan ringan dan perhatikan beberapa saat setelah melepas pegangan, jika obat tidak tertelan atau dimuntahkan maka ulangi kembali cara diatas. Jangan lupa untuk memuji dan membelai anjing begitu anjing selesai minum obat agar anjing tidak stres dan senang diberi obat.
  5. Pemberian Obat Sirup/Cair Secara Paksa
  6. pemberian obat sirup/cair secara paksa
    Jika obatnya pahit sebaiknya dicampur dengan madu, gula atau pemanis buatan agar anjing menyukai rasanya dan memudahkan untuk menelannya. Menurut drh.Agus Wardhana dari Surabaya, obat berbentuk sirup sebaiknya diencerkan terlebih dahulu supaya lebih mudah ditelan oleh anjing.
    1. Untuk memudahkan pemberian obat dalam bentuk cair sebaiknya anda menggunakan suntikan bekas yang sudah dicopot jarumnya. Jangan lupa untuk mencuci terlebih dahulu dengan menggunakan sabun dan pastikan alat suntik bekas sudah bersih. Gunakan alat suntik bekas vaksinasi atau anda dapat meminta alat suntik beks didokter hewan langganan anda. Jika anda tidak memiliki alat suntik, anda dapat menggunakan pipet yang bisa anda dapat ditoko obt atau apotik.
    2. Mulut anjing tetap dalam keadaan tertutup, masukan jari jempol tangan kiri anda dibagian paling belakang rahang.
    3. Selipkan alat suntik atau pipet yang berisi obat. Ingat, masukan obat perlahan-lahan karena jika terburu-buru atau cepat dapat menyebabkan anjing tersedak. Secara otomatis anjing akan menjilat ketika obat dimasukan secara perlahan, untuk obat yang memiliki rasa manis anjing akan lebih senang.
    Setelah selesai, segera berikan makanan ringan yang ia sukai dan puji begitu selesai memberikan obat agar pemberian obat menjadi hal yang menyenangkan untuknya.


Catatan :
  • Biasakan untuk membuka mulut anjing sejak usia sedini mungkin agar anjing terbiasa dan tidak sulit jika ingin diberi obat secara paksa.
  • Pilih obat yang dibut khusus untuk anjing karena obat ini memiliki rasa yang pastinya disukai oleh anjing.


BERITA TENTANG CACING PADA ANJING


Cacing Jantung



cacing jantung

Pada tanggal 16 November 2005 di klinik dokter hewan praktek bersama Palembang ada laporan pasien mati mendadak dari seekor anjing Rotweiller tanpa diikuti gejala yang jelas dan bersifat akut. Dengan mengikuti prosedur pasien tersebut dilakukan otopsi dengan diagnosa akhir kematian disebabkan oleh tersumbatnya pembuluh darah jantung sebelah kanan dan arteri pulmonalis dan didapatkan cacing jantung yang bergerombol dengan warna putih, bulat, langsing dan panjang antara 6 – 11 cm.

Keberadaan cacing jantung yang ditemukan pada anjing tersebut merupakan kekwatiran kita semua karena bagaimanapun cacing jantung bersifat zoonosis dan dapat menular kemanusia yang dikenal dengan nematoda zoonotik yaitu pada kasus human pulmonary dirofilariasis (HPD)(Frisby, 1997;Johnstone et al., 1997).

Cacing jantung menginfeksi inangnya dengan perantara gigitan vector nyamuk yang mengandung larva cacing setelah menghisap darah anjing terinfeksi. Jadi infeksi cacing jantung ditularkan secara langsung dari anjing ke anjing oleh nyamuk yang menghisap darah. Larva cacing jantung disebut mikrofilaria ikut peredaran darah dari anjing yang terinfeksi. Ketika ada nyamuk yang menghisap darah dari anjing itu, mikrofilaria ini juga ikut tercerna ditularkan keanjing lain yang kemudian diisap darahnya. Setelah masuk dalam aliran darah mikrofilaria bergerak dalam sirkulasi kealiran darah jantung , paru-paru dan pembuluh darah besar , disitu larva akhirnya berkembang menjadi cacing dewasa yang mulai menghasilkan mikrofilaria generasi berikutnya. Dalam inang yang baru dibutuhkan waktu 85 sampai 120 hari dari fase mikrofilaria sampai larva stadium 4 dan 5 dengan panjang 3.2 cm – 11 cm didalam jantung kanan dan arteri pulmonalis. Untuk menjadi cacing jantung yang sempurna membutuhkan waktu selama 5 – 8 bulan. Mikrofilaria pertama kali akan terlihat dalam peredaran darah perifer kira-kira 6 bulan setelah anjing terinfeksi.

Lebih dari 30 spesies nyamuk yang berbeda telah menunjukan kemampuan dalam pertumbuhan dan penyebaran dari cacing jantung ini. Jenis nyamuk yang mampu menularkan menularkan Dirofilaria immitis adalah Anopheles macullipennis Culek quinquefasciatus, Aedes aegypti, Armigeres subalbatus, Aedes sierrensis , Aedes triserria dan Aedes vexan

Tahap awal dari infeksi cacing jantung, seekor anjing akan menunjukan sedikit gejala, namun jumlah cacing ini kemudian dapat berkembang menjadi banyak dan dapat menyebabkan kerusakan pada pembungkus jantung dan menghalangi fungsi jantung dan fungsi paru-paru.

Anjing yang terinfeksi secara beransur-ansur akan kehilangan berat badan menjadi lesu dan mulai mudah lelah. Anjing ini akan mudah keserang bantuk yang sulit sembuh menjadi anemia dan perutnya biasanya terjadi oedema. Akhirnya anjing ini akan menderita kegagalan jantung sebelah kanan dan kolaps.

Bila anda pemilik dan penggemar anjing dan daerah anda sudah terjangkit penyakit jantung hendaknya anda harus hati-hati karena setiap saat anjing anda akan terancam akan serangan cacing jantung termasuk anda tentunya. Karena cacing jantung dapat menular kemanusia lewat perantara nyamuk. Kesimpulan yang sangat bijak adalah pemeriksakan darah anjing anda secara teratur, hal ini untuk memastikan terinfeksi tidaknya anjing anda tersebut. Diskusikan hal ini dengan dokter hewan untuk pengambilan langkah-langkah pengobatan berikutnya.


source : AnjingKita.com

No comments:

Post a Comment