Story of Jaimee




Jumlah anjing di Jakarta sudah terlalu banyak, tapi suplai terus bertambah. Para breeder yang tidak bertanggung jawab bersikeras bahwa anakan anjingnya selalu dibeli orang yang bertanggung jawab, salah satu alasannya adalah karena anjing ras dengan tato di telinga, harganya mahal dan orang akan sayang menyia-nyiakan anjing yang mereka beli dengan harga jutaan rupiah.

Tapi apakah benar begitu?

Pada tanggal 29 Agustus 2010, staff JAAN menemukan seekor anjing di tepi jalan Tendean. Waktu itu hari sedang panas terik, di tepi jalan seekor anjing kecil berjalan kebingungan dengan hidung yang berdarah.

Anjing betina yang bertrah Dachshund itu kemudian diberi nama Jaimee dan dibawa untuk dibersihkan di kantor JAAN. Kami (JAAN) membutuhkan waktu hampir 2 jam untuk memandikan dan membersihkan tubuh Jaimee dari kutu yang melekat. Di tubuh Jaimee yang kurus juga ada beberapa luka bernanah, bahkan setelah diperhatikan ternyata ujung ekornya putus, menyisakan ujung tulang yang terbuka. Hidung Jaimee akhirnya berhenti berdarah, tapi kelihatannya hidung Jaimee tidak akan bisa kembali normal seperti sedia kala karena sebagian sudah hilang. Usianya sepertinya masih muda, sekitar 3 – 5 tahun, tapi gigi Jaimee kelihatan mulai berkarang, kemungkinan karena makanan yang tidak teratur dan tidak bergizi.

Setelah dimandikan, kami memberi Jaimee makan, tapi Jaimee hanya makan sedikit, padahal Jaimee dalam keadaan malnutrisi dan dehidrasi. Setelah diperiksa lebih jauh, terbukti Jaimee menderita infeksi yang cukup berat. Perut Jaimee kelihatan gembung dan keras, ditakutkan ada masalah dengan organ dalam tapi kami belum mendapat hasil pemeriksaan perut Jaimee.

1 Sept 2010 : Jaimee sudah lebih sehat, luka-luka mulai menutup tapi menurut dokter masih demam karena ada infeksi.Menurut dokter Jaimee terkena parasit darah, masih ada sedikit kutu (lice). Jaimee kemudian dipasang elizabeth collar karena suka menggaruk-garuk matanya, kemungkinan ia terkena infeksi mata. Dengan segera Jaimee diberi salep mata oleh dokter.

Perkiraan kami Jaimee dibeli dari pet shop atau breeder, dipelihara di dalam kandang sempit seumur hidupnya. Hal ini dibuktikan dari bekas-bekas lukanya yang menunjukkan Jaimee tidur dan duduk di alas keras dalam jangka waktu lama, dan kukunya yang panjang menandakan jarang jalan-jalan. Setelah Jaimee sakit dan berkutu, pemiliknya tidak mau merawatnya lagi dan melepaskan Jaimee di tengah jalan raya. Jaimee yang panik kemungkinan tertabrak motor atau mobil sehingga hidungnya berdarah. Untungnya Jaimee cepat ditemukan oleh JAAN sehingga cepat tertolong.

Dimana Kesadaran kita?
Dimana Hati nurani kita?
Hati-hatilah berkendara agan-agan, tolong perhatikan hidup mereka..
Ini hanya salah satu contoh dari sekian banyak kasus yang di tangani JAAN Animal Aid dan shelter-shelter lain..

sumber : kaskus, JAAN

No comments:

Post a Comment