Story of Lucky

Dikutip dari Andy Maryland's dan justlittlechat.blogspot.com

Lucky saya pelihara mulai tahun 2000, yang mana dia telah dipelihara terlebih dahulu oleh teman saya selama 6 bulan. Berhubung dengan kesibukan teman saya, Lucky kemudian dihibahkan ke saya. Yang dia anggap saya dapat merawat Lucky dengan baik.

Selama menjadi bagan dari keluarga kami, Lucky tidak pernah nakal maupun usil. Dia juga sangat pandat, ini terbukti dari kelakuannya yang tidak pernah berbuat nakal atau makan sembarangan.

Lucky sangat menyukai kaum Adam, Di rumah dia selalu mengikuti saya pergi. Jika ada tamu pria yang datang... Wah!! Akan lengket bagaikan lem.

Lucky selalu tidur diatas ranjang dan selalu ditengah-tengah saya dan istri. Seolah-olah dia juga ingin merasakan kehangatan dan kasih sayang kami.


Selama hidup dengan kami, Lucky sudah empat kali melahirkan dan dia benar-benar seorang ibu yang hebat. Dia bisa menolong sendiri kelahirannya. Bahkan bisa menjaga anaknya selama 24 jam. Terakhir kali dia melahirkan 9 bulan yang lalu, tetapi anaknya hanya satu ekor. Karena faktor usia yang bisa dibilang sudah cukup tua. Namun, sayang sekali anaknya hanya bertahan selama dua minggu karena keteledorannya. Anak anjing tersebut tergulung dibawah kain dan kehabisan nafas. Kejadian itu sangat membuatnya terpukul. Bahkan dia murung selama 3-4 hari, dan mencoba mencari anaknya. Akhirnya saya dengan segala upaya berusaha menyembuhkan kejiwaan dan trauma, dan syukurlah, berhasil! Akhirnya dia bisa hidup normal dan bahagia lagi seperti semula. 

Hingga pada suatu siang ...

Kepergiannya sangat berkesan bagi kami...

Lucky mulai sakit 1 minggu lalu, dimana waktu itu saya juga sedang sakit. Selama sakit, segala urusan makanan diurusi oleh istri saya. Dia menyuapi Lucky. Kami juga memberikan infus padanya, berhubung dia sering muntah yang menyebabkan banyak cairan hilang. 

Tiga hari yang lalu, saat melakukan check-up rutin di dokter. Dokter berkata bahwa jika dilihat dari kondisinya, memang sudah waktunya untuk Lucky. Karena daging pahanya sudah mengeras. 
Kesimpulan kami pada saat itu, Lucky masih belum rela meninggalkan kami.

Melihat kondisinya yang seperti itu, dengan berat hati saya berkata pada Lucky bahwa kami sudah mengikhlaskan kalau memang Lucky sudah tidak kuat. Namun Lucky seakan-akan mengerti maksud kami, dan mencoba bertahan hidup selama tiga hari terakhir.

Akhirnya tadi siang (14 November), sewaktu saya tinggal pergi dan balik kembali, kami melihat Lucky sudah tiada. Sedih rasanya, melihat kesetiannya selama 11 tahun tidak pernah mengeluh saat hidup kami susah, tidak pernah menuntut apapun saat kami jaya. Semua selalu pada porsinya. 

Hal yang paling Lucky suka adalah tidur disampingku. Kini dia telah tiada. Semoga di surga telah tidur bersama Yesus dalam damai, bersama saudaranya yang telah mendahului.

Doa kami menyertai Lucky, kelak semoga dia terlahir kembali dalam kesempurnaan.

We're Proud to have her.
Dedicated for our beloved Lucky...

sumber gambar : internet

No comments:

Post a Comment